Pembangunan
salah satu keajaiban dunia ini masih menyimpan misteri, terutama bagaimana
mengangkat dan menyusun batu serapi dan setinggi itu.
Berbagai kesimpulan
diluar nalar, mulai bantuan mahluk gaib, peradaban maju zaman dahulu hingga
bantuan alien namun penelitian terus dilakukan, yang paling mengejutkan adalah
cara pembangunan yang sederhana dan Al-Qur'an telah mempunyai jawabannya.
Dalam
Edisi 1 Desember 2006, koran New York Times menerbitkan berita ilmiah yang
mengkonfirmasi bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida.
Menurut penelitian disebutkan bahwa batuan yang digunakan adalah tanah liat
yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu
asli.
Para ilmuwan mengatakan bahwa Fir'aun mahir dalam ilmu kimia dan
mengelola tanah liat menjadi batu. Dan tehnik tersebut menjadi hal yang sangat
rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor yang mereka ditinggalkan.
Prof.
Gilles Hug dan Prof. Barsoum menegaskan bahwa piramida besar di Giza terbuat
dari dua jenis batu, yaitu : batu alam dan batuan yang dibuat secara manual
atau "batuan tanah liat".
Pembangunan salah satu
keajaiban dunia ini masih menyimpan misteri, terutama bagaimana
mengangkat dan menyusun batu serapi dan setinggi itu.
Berbagai kesimpulan diluar nalar, mulai bantuan mahluk gaib, peradaban
maju zaman dahulu hingga bantuan alien namun penelitian terus dilakukan,
yang paling mengejutkan adalah cara pembangunan yang sederhana dan
Al-Qur'an telah mempunyai jawabannya.
Dalam Edisi 1 Desember 2006, koran New York Times menerbitkan berita
ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat untuk
membangun piramida. Menurut penelitian disebutkan bahwa batuan yang
digunakan adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras
yang sulit dibedakan dengan batu asli.
Para ilmuwan mengatakan bahwa Fir'aun mahir dalam ilmu kimia dan
mengelola tanah liat menjadi batu. Dan tehnik tersebut menjadi hal yang
sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor yang mereka
ditinggalkan.
Prof. Gilles Hug dan Prof. Barsoum menegaskan bahwa piramida besar di
Giza terbuat dari dua jenis batu, yaitu : batu alam dan batuan yang
dibuat secara manual atau "batuan tanah liat".
Read more at: http://belajar-cracking.blogspot.com/2012/01/penjelasan-misteri-pembangunan-piramida.html#more
Copyright http://belajar-cracking.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://belajar-cracking.blogspot.com/2012/01/penjelasan-misteri-pembangunan-piramida.html#more
Copyright http://belajar-cracking.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan
oleh majalah "Journal of American Ceramic Society" menegaskan bahwa
Fir'aun menggunakan tanah liat jenis "Slurry" untuk membangun monumen
tinggi termasuk piramida. Kerana tidak mungkin bagi Fir'aun untuk mengangkat
batu dengan berat ribuan kilogram.
Sementara untuk dasarnya Fir'aun menggunakan
batu alam. Piramida, dan lumpur yang telah diolah menurut ukuran dibakar untuk
diletakan ditempat tertinggi.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur
yang kemudian dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air
sehingga membentuk cairan tanah liat. Kemudian olahan tersebut dituangkan ke
dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Prof. Davidovits telah
mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan
menggunakan mikroskop elektron dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan
bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop
elektron, ahli geologi belum dapat membedakan antara batu alam dan batu buatan.
Dengan metode pembuatan batu besar cara ini sang Profesor membutuhkan waktu 10
hari hingga mirip dengan batu aslinya. Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia, Guy
Demortier telah bertahun-tahun mencari jawaban pembuatan batu besar pada puncak
piramida.
Ia pun berkata, "Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan
studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat
dengan menggunakan tanah liat". Selama
ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif.
Bagaimana mengangkat batu
besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan
secara fiktif bahwa orang mesir kuno memiliki kekuatan mengangkat jutaan batu
yang beratnya sekitar 5.000 sampai 6.000 kilogram. Penemuan oleh Profesor
Prancis, Joseph Davidovits mengenai batu piramida memakan waktu hingga 20
tahun.
Sebuah penelitian luas tentang piramida Bosnia "Piramida
Matahari" dan menjelaskan bahwa batu tersebut terbuat dari tanah liat. Ini
menjelaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu.
Sebuah gambar yang digunakan
dalam casting batu-batu kuno "piramida matahari" mengalir di Bosnia
dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas metode tertentu dalam tehnik
pengecoran batu berasal dari tanah liat yang telah dikenal sejak ribuan tahun
dalam peradaban yang berbeda baik Rumania ataupun Mesir.
Inilah
prasasti atau tugu yang menunjukkan nama Haman yang tersimpan di Museum Hof di
Wina yang sekarang bernama Museum Kunsthistorisches. Tugu tsb juga menyebutkan
profesi Haman sebagai kepala pekerja tambang batu.
Nama “Haman” tidaklah
diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika
hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat
Fir’aun, dan “pemimpin pekerja bangunan”. (Gambar diatas memperlihatkan para
pekerja bangunan Mesir kuno). Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman
disebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas
perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh
siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an!!!
Secara menakjubkan, Al
Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin dimiliki
atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan
hingga akhir tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan
kebenarannya di masa itu. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti
kuno tersebut, ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah!!!
Penjelasan
Dalam Al-Qur'an
Dan berkata Fir'aun :
'Hai pembesar kaumku, Aku tidak
mengetahui Tuhan bagimu selain Aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya Aku dapat naik melihat
Tuhan Musa, dan sesungguhnya Aku benar-benar yakin bahwa Dia termasuk
orang-orang pendusta". (Al-Qashash : 38)
Dan berkatalah Fir’aun: “Hai
Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke
pintu-pintu (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan
sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun
memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang
benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. (QS.
Al-Mu’min [40]:36-37)
Subhanallah, ada bukti yang menunjukkan bahwa
patung-patung raksasa maupun tiang-tiang yang ditemukan pada peradaban Rumania
dan lainnya dibangun dengan tanah liat.
Dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an
menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini
tidak diketahui oleh manusia.
Siapa yang memberitahu Nabi Muhammad SAW tentang
berita ini? Al-Qur'an adalah kitab pertama yang mengungkap rahasia pembangunan
piramida.
Sebelum ini para ilmuwan tidak yakin bahwa Fir'aun menggunakan tanah
liat dan panas kecuali beberapa tahun ini setelah penelitian secara terus menerus.
Bagaimana Nabi Muhammad SAW sebelum 1400 tahun lalu memberitahukan bahwa
Fir'aun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen.
Ayat ini
sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak membawa apapun
dari pada-NYA. Tetapi Allah SWT yang menciptakan Fir'aun dan menenggelamkannya
serta Allah SWT pula yang menyelamatkan Nabi Musa AS.
Kemudian Allah SWT
memberitahukan kepada Nabi-NYA akan hakikat ilmiah ini. Ayat ini menjadi saksi
kebenaran kenabiannya pada zaman modern ini. Subhanallah, ambilah pelajaran
wahai orang-orang yang mempunyai akal pikiran.
Jadi dapat disimpulkan, alqur'an
adalah pedoman yg paling komplit untuk org yg beriman.
0 comments:
Post a Comment